Istilah dalam peralatan Proyektor
Di zaman yang serba moderen ini semua kantor or tempat pendidikan semuanya sudah memakai infokus or LCD (Projector),sebelum membeli infokus yang harus diperhatikan ada beberapa,di bawah ini yang menjelaskan spesifikasi dari peralatan yang anda pilih.
1. ANSI Lumens adalah sistem pengukuran standar proyeksi gambar, yang dibuat oleh American National Standards Institute. Lumens sendiri adalah istilah ukuran kecerahan (brightness) layar dan gambar yang diproyeksikan, biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut, sebuah gambar di area 1 m dibagi dalam 9 bagian. Cahaya diukur dari tengah setiap segmen, lalu dirata-rata. Satuan pengukurannya memakai ANSI Lumens. Semakin besar orang yang melihat sebaiknya nilai lumens proyektor harus semakin tinggi, agar hasil proyeksi terlihat optimal. Contohnya, 50 pemirsa cukup dengan proyektor 800 ANSI lumens, tetapi 1.000 pemirsa harus memakai setidaknya yang berkapasitas 5.000 ANSI lumens.
2. Resolusi, yang didefinisikan dengan jumlah titik yang mampu diproyeksikan untuk membentuk sebuah gambar, dan dinyatakan dengan jumlah picture elements (pixel) Semakin tinggi tingkat resolusi, semakin tinggi pula detil gambar yang dapat tersaji.
Berikut daftar tingkatan resolusi:
VGA (Video Graphics Array): 640 x 480 pixel,
SVGA (Super VGA): 800 x 600 pixel,
XGA (Extended Graphics Array): 1.024 x 768 pixel,
SXGA (Super XGA): 1.280 x 1.024 pixel,
WXGA ( XGA): 1 .366 x 768 pixel,
UXGA (Ultra XGA): 1 .600 x 1 .200 pixel,dan
WUXGA ( Ultra XGA): 1.920 x 1.200 pixel.
3. Jenis DLP (Digital Light Processing) ini merupakan satu dari dua jenis tampilan standar pada poyektor. Teknologi dengan cermin yang dikembangkan Texas Instruments ini memodulasikan cahaya dari lampu dan mengirimkan sinyal cahaya ke lensa, lalu meneruskannya ke Layar.
4. LCD (Liquid Crystal Display). Jenis lain dari tampilan standar pada proyektor. LCD beroperasi seperti katup cahaya, yang memblokade sinar dengan kombinasi elektronik, optik, dan kimia, sehingga tercipta proyeksi gambar.
5. LCOS (Liquid Crystal on Silicon) adalah teknologi hibrid dalam dunia proyektor yang menggabungkan keunggulan LCD dan DLP untuk menghasilkan gambar yang jernih. AISYS (Aspectual Illumination System) adalah teknologi tambahan untuk menghasilkan kontras rasio yang tinggi, mencapai 1000:1.
6. Aspect Ratio juga penting kita ketahui, yaitu rasio antara lebar dan tinggi layar/ gambar. Rasio aspek yang umum adalah 4:3 (standaruntuk TV dan monitor) dan 16:9 (untuk HDTV/DVD yang juga disebut wide-angle).
7. Contrast Ratio. Ini adalah nilai kemurnian warna pada gambar yang diproyeksi, dan dinyatakan dalam rasio XXX:1. Semakin tinggi rasio kontras, maka warna pun semakin dalam, detil, dan kaya. Rasio kontras rata-rata adalah 400:1 untuk proyektor LCD sedangkan beberapa proyektor DLP memiliki rasio kontras 4000:1. Biasanya diukur dengan dua metode: Full On/Off atau ANSI. Metode Full On/Off umumnya memberikan nilai rasio lebih tinggi ketimbang ANSI.
8. Lens shift biasanya fitur istimewaan dari proyektor high-end atau sepesial untuk model home cinema. Lens shift mempunyai simular efek, efek yang hampir sama dengan 'Keystone correction' kalau tidak efek akan dilakukan secara fisik dengan menyetel sudut lensa proyektor untuk ke pembetulan tampilan. Hal ini adalah metode yang lebih baik dalam menghasilkan tampilan persegi, daripada menggunakan koreksi keystone sebagai koreksi dengan menggunakan Lens shift (lebih baik daripada secara digital) menghasilkan tidak hilangnya kualitas gambar.
9. Audible Noise Rating, yang berkaitan dengan tingkat kebisingan suara (yang biasanya muncul dari kipas pendingin) saat proyektor digunakan. Diukur dalam satuan desibel (dB), audible noise pada proyektor berkisar 34-38 dB.
10. Keystone berkaitan dengan koreksi posisi. Keystone adalah distorsi dari gambar yang diproyeksi, karena letak dari angle proyektor yang kurang pas ke layar. Misalnya, bagian atas lebih lebar dari bawahnya. Fitur Keystone Corrections mampu memperbaiki kondisi tersebut, baik vertikal maupun horizontal.
Dengan melihat spesifikasi proyektor, maka anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan anda tidak salah pilihan.
1. ANSI Lumens adalah sistem pengukuran standar proyeksi gambar, yang dibuat oleh American National Standards Institute. Lumens sendiri adalah istilah ukuran kecerahan (brightness) layar dan gambar yang diproyeksikan, biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut, sebuah gambar di area 1 m dibagi dalam 9 bagian. Cahaya diukur dari tengah setiap segmen, lalu dirata-rata. Satuan pengukurannya memakai ANSI Lumens. Semakin besar orang yang melihat sebaiknya nilai lumens proyektor harus semakin tinggi, agar hasil proyeksi terlihat optimal. Contohnya, 50 pemirsa cukup dengan proyektor 800 ANSI lumens, tetapi 1.000 pemirsa harus memakai setidaknya yang berkapasitas 5.000 ANSI lumens.
2. Resolusi, yang didefinisikan dengan jumlah titik yang mampu diproyeksikan untuk membentuk sebuah gambar, dan dinyatakan dengan jumlah picture elements (pixel) Semakin tinggi tingkat resolusi, semakin tinggi pula detil gambar yang dapat tersaji.
Berikut daftar tingkatan resolusi:
VGA (Video Graphics Array): 640 x 480 pixel,
SVGA (Super VGA): 800 x 600 pixel,
XGA (Extended Graphics Array): 1.024 x 768 pixel,
SXGA (Super XGA): 1.280 x 1.024 pixel,
WXGA ( XGA): 1 .366 x 768 pixel,
UXGA (Ultra XGA): 1 .600 x 1 .200 pixel,dan
WUXGA ( Ultra XGA): 1.920 x 1.200 pixel.
3. Jenis DLP (Digital Light Processing) ini merupakan satu dari dua jenis tampilan standar pada poyektor. Teknologi dengan cermin yang dikembangkan Texas Instruments ini memodulasikan cahaya dari lampu dan mengirimkan sinyal cahaya ke lensa, lalu meneruskannya ke Layar.
4. LCD (Liquid Crystal Display). Jenis lain dari tampilan standar pada proyektor. LCD beroperasi seperti katup cahaya, yang memblokade sinar dengan kombinasi elektronik, optik, dan kimia, sehingga tercipta proyeksi gambar.
5. LCOS (Liquid Crystal on Silicon) adalah teknologi hibrid dalam dunia proyektor yang menggabungkan keunggulan LCD dan DLP untuk menghasilkan gambar yang jernih. AISYS (Aspectual Illumination System) adalah teknologi tambahan untuk menghasilkan kontras rasio yang tinggi, mencapai 1000:1.
6. Aspect Ratio juga penting kita ketahui, yaitu rasio antara lebar dan tinggi layar/ gambar. Rasio aspek yang umum adalah 4:3 (standaruntuk TV dan monitor) dan 16:9 (untuk HDTV/DVD yang juga disebut wide-angle).
7. Contrast Ratio. Ini adalah nilai kemurnian warna pada gambar yang diproyeksi, dan dinyatakan dalam rasio XXX:1. Semakin tinggi rasio kontras, maka warna pun semakin dalam, detil, dan kaya. Rasio kontras rata-rata adalah 400:1 untuk proyektor LCD sedangkan beberapa proyektor DLP memiliki rasio kontras 4000:1. Biasanya diukur dengan dua metode: Full On/Off atau ANSI. Metode Full On/Off umumnya memberikan nilai rasio lebih tinggi ketimbang ANSI.
8. Lens shift biasanya fitur istimewaan dari proyektor high-end atau sepesial untuk model home cinema. Lens shift mempunyai simular efek, efek yang hampir sama dengan 'Keystone correction' kalau tidak efek akan dilakukan secara fisik dengan menyetel sudut lensa proyektor untuk ke pembetulan tampilan. Hal ini adalah metode yang lebih baik dalam menghasilkan tampilan persegi, daripada menggunakan koreksi keystone sebagai koreksi dengan menggunakan Lens shift (lebih baik daripada secara digital) menghasilkan tidak hilangnya kualitas gambar.
9. Audible Noise Rating, yang berkaitan dengan tingkat kebisingan suara (yang biasanya muncul dari kipas pendingin) saat proyektor digunakan. Diukur dalam satuan desibel (dB), audible noise pada proyektor berkisar 34-38 dB.
10. Keystone berkaitan dengan koreksi posisi. Keystone adalah distorsi dari gambar yang diproyeksi, karena letak dari angle proyektor yang kurang pas ke layar. Misalnya, bagian atas lebih lebar dari bawahnya. Fitur Keystone Corrections mampu memperbaiki kondisi tersebut, baik vertikal maupun horizontal.
Dengan melihat spesifikasi proyektor, maka anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan anda tidak salah pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar