Minggu, 30 November 2008

Tan Joe Hok

Tan Joe Hok

Bahagia, Jadi Kebanggaan Bangsa

Dia punya nama besar sebagai atlet kebanggan negeri ini pada masanya. Dia bahagia dapat mengharumkan nama bangsa. Tan Joe Hok, kelahiran Bandung, 11 Agustus 1937 putra pertama Indonesia yang menjuarai All England (1959) dan meraih medali emas Asian Games (1962). Selain itu, bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya, merebut Piala Thomas pertama kalinya (1958) dan mempertahankan tahun berikutnya.

Dia seorang pahlawan bulutangkis Indonesia. Bayangkan dia berkorban meninggalkan bangku sekolah demi mengharumkan nama bangsa melalui bulu tangkis. Tan memulai main bulutangkis di jalanan. Ayahnya seorang pedagang yang pemain sepakbola, kemudian melihat bakatnya dan memberi dukungan. Darah pebulu tangkis mengalir dari ibunya, yang juga pebulu tangkis.

Setelah mendapat dukungan dari kedua orangtuanya, prestasi Joe menaik cepat. Pada usia 12, dia berlatih di lapangan yang dibangun ayahnya, di depan rumah mereka. Kemudian, pelatih klub Blue White, Lie Tjuk Kong, mengajaknya bergabung. Dia pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan berlatih saban hari. Ia selalu bangun pukul 5 pagi, untuk berlari dua jam.

Suatu ketika, anak kedua dari enam bersaudara ini menyaksikan pertandingan tinju di Bandung. Dia sangat terkesan dengan gerak kaki petinju itu. Lalu, dia pun meniru, dengan latihan skipping.

Dalam usia 17, tahun 1954, mulai menunjukkan kehebatannya pada kejuaraan nasional di Surabaya. Dia menundukkan Njo Kiem Bie, pebulu tangkis yang sedang tenar dan terkenal dengan smash-nya yang mematikan saat itu. Dua tahun berikutnya (1956), ia mengalahkan pemain terkenal Eddy Jusuf.

Setelah itu, dia menunjukkan kehebatannya kepada dunia. Dengan mengandalkan stamina dan kecepatan, ia mengalahkan jagoan Denmark Finn Kobbero dan Erland Kops. Lalu bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya, di antaranya Ferry Sonneville, mereka merebut Piala Thomas.

Pada usia 22 tahun, nama Indonesia dan namanya diulas lumayan panjang di majalah Sports Illustrated, sebuah majalah olahraga bergengsi di Amerika, ketika itu. di All England, Kanada dan AS Terbuka diulas panjang lebar.

Dia pun menjadi kebanggan banyak orang di Indonesia, mulai dari rakyat kecil, tukang becak, sopir, pedagang, mahasiswa, pejabat hingga Saat itu ia merasa menjadi orang yang paling bahagia atas keberhasilannya. Bagaimana Presiden Soekarno ketika itu.

Dia pun berkesempatan ketemu dengan Bung Karno. Saat itu, Bung Karno bilang: "Indonesia punya banyak dokter dan insinyur, tapi hanya sedikit yang seperti kamu. Saya akan dukung kamu."

Pada saat itu, Tan Joe Hok sambil kuliah dan menjadi asisten dosen bidang kimia di Universitas Baylor, Texas, Amerika Serikat. Tapi, dia secara khusus dipanggil pulang ke Indonesia untuk bertarung di arena bulu tangkis di Asian Games 1962 yang berlangsung di Jakarta.

Dia pun meraih medali emas. Saat dia mau kembali melanjutkan kuliahnya ke AS, Bung Karno memberinya selembar cek bernilai US$1.000. Tapi dia bukan mata duitan dan karena merasa punya bekal cukup, ia dengan rendah hati mengembalikan cek itu. Baginya, menjadi putra Indonesia yang dibanggakan lebih berharga dari sejumlah uang.

Sepulang belajar di AS, dia bergabung dengan regu Piala Thomas Indonesia di Tokyo. Dia menjadi bintang dengan mengalahkan Erland Kops dan K.A. Nielsen. Indonesia menang 5x4, Indonesia dan berhasil mempertahankan Piala Thomas, 1964.

Tahun berikutnya, dia menikah dengan Goei Kiok Nio (1965), dan dikaruniai dua anak. setelah itu, pemegang sabuk kuning yudo, ini sempat melatih bulu tangkis di Mexico (1969-1970) dan di Hong Kong (1971).

Lalu tahun 1972, kembali ke Indonesia. Dia pun mendirikan usaha di bidang pest control. Tapi aliran darahnya tidak bisa lepas dari bulu tangkis. Dia tak kuasa menolak manakala ditawari menjadi pelatih Pelatnas Piala Thomas 1984.

Sebagai pelatih, di bawah bimbingannya regu bulu tangkis Indonesia berhasil menundukkan Cina dalam final perebutan Piala Thomas di Kuala Lumpur, 18 Mei 1984. Lalu, SIWO/PWI Jaya menganugerahkan penghargaan sebagai Pelatih Olah Raga Terbaik (1984).

Sebagai pelatih, dia bergabung dengan PB Djarum sejak 1982. Kemudian merangkap sebagai project manager cabang PB Djarum di Jakarta. Dia melahirkan beberapa pemain nasional. ► crs

Nama : Tan Joe Hok (Hendra Kartanegara)
Lahir : Bandung, 11 Agustus 1937
Agama : Kristen
Isteri : Goei Kiok Nio (Nikah 1965)
Anak : Dua orang

Pendidikan :

= SD, SMP dan SMA Bandung
= Premedical Major in Chemistry & Biologi Universitas Baylor, Texas, AS (1959-1963)

Karir dan Prestasi:

= Juara Kejurnas Surabaya (1956)
= Anggota Tim Bulu Tangkis Indonesia yang merebut Piala Thomas di Singapura (1958)
= Putra Indonesia pertama menjuarai All England (1959)
= Putra Indonesia pertama meraih medali emas Asian Games (1962)
= Anggota Tim Thomas Cup Indonesia (1964-1967)
= Pelatih bulu tangkis di Meksiko (1969-1970)
= Pelatih bulu tangkis di Hong Kong (1971)
= Pelatih Tim Thomas Cup Indonesia di Kuala Lumpur (1984)
= Pelatih bulu tangkis PB Jarum Kudus

Usaha:Direktur Mandala Pest Control (sejak 1973)

Penghargaan:Pelatih Olah Raga Terbaik oleh SIWO/PWI Jaya (1984)

Alamat Rumah:Jalan Jaya Mandala II No. 2 Pancoran, Jakarta 12870

Tidak ada komentar:

Bookmarks

Blogs and More - Plugboard My Zimbio

Add to Google Reader or Homepage

Add to Pageflakes

Add to Google Reader or Homepage

Subscribe in Bloglines

Add to Plusmo

Add to Technorati Favorites blogarama - the blog directory Display Pagerank DigNow.org Computer Blogs - BlogCatalog Blog Directory free counters Buy Reviews