Tampilkan postingan dengan label Penemu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penemu. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 November 2011

Researchers Successfully Create Battery That Only Requires 15 Minutes Charging Time

Researchers Successfully Create Battery That Only Requires 15 Minutes Charging Time

A battery can be charged in a short time would be very beneficial at this time. Now the battery with the ability to successfully invented by researchers at the University Nortwestern.

Batteries are using a new technology created by researchers there. They claim that by using new technology, battery durability also becomes longer. In his paper, the researchers revealed that the battery will be 5 times more efficient than current batteries.

Just imagine, the creation of the peneiti battery only takes 15 minutes to get charged. Although it takes a short time at the time of charging, but this battery can last for quite a long time, ie one week.

By using a combination of graphene and silicon, will be able to increase the number of lithium atoms in the electrode. Where two pieces of graphene is placed between layers of silicon.

Sabtu, 30 Januari 2010

Arti Program Fault

Program Fault

Dalam teknologi penyimpanan, page adalah blok dangan jumlah tertentu yang dipakai sebagai unit transfer antara memory dan harddisk. Sedangkan page fault adalah semacam seruan yang dilakukan oleh software ke hardware. Saat ada program yang mengakses page tapi tidak di-load-link ke memory. Page fault bukan tergolong error bersifat fatal.

Selasa, 05 Januari 2010

Festival Museum Nusantara

Di awal tahun 2010 ada kontes seo dengan keyword Festival Museum Nusantara yang dimana bertujuan untuk menigkatkan mencintai budaya Indonesia serta melestarikan peninggalan yang berharga serta untuk menigkatkan program ke museum yuk. Di Indonesia ada Festival Museum Nusantara (TMII) yang teletak di Ibu Kota Jakarta di TMII museum sangat lengkap mulai dari Sabang sampai Merauke ada semua semisal di TMII ada Festival Museum Nusantara Olah Raga, Festival Museum Nusantara Penerangan, Festival Museum Nusantara Pusaka, Festival Museum Nusantara Keprajuritan, Festival Museum Nuantara Reptil, serta masih banyak lagi oke mari kita dukung Festival Museum Nuantara oke

Selasa, 06 Januari 2009

A glimpse of the great artists Gibran

Since Small Gibran, and so the name of this great poet was born in Beshari time, Lebanon, on 6 January 1883, the mother's womb We named. Name Gibran ago has become Gibran Kahlil Gibran, who was taken from the name of his father, Kahlil Gibran. Kahlil Gibran own husband is the second We do. Gibran had a half brother, named Butros, brother and two women, called the matrix Sultanah and Miriana. Since the age of 10 years cilik Gibran moved to the United States, precisely in Cinatown, Boston, with the mother and three sisters. While his father remained in Lebanon. In Boston, Gibran met with a number of Bohemian artists in a way that introduces the concept of art. Gibran a serious study in the school of al-Hikmah. He spent all the time to study various sciences. Among them, Arab literary ancient and modern. Gibran ago to go to France in the year 1902. In this French Gibran, among others, a guide and translator for a family home in the United States there. Gibran also had to learn a number of fine art in the French artists. Unfortunately, the new year there, he must return to Boston because hearing Sultanah died and his mother is also sick. Sesampainya in Boston, was not some old Boutros died and her mother followed a few months later. All the brothers and his mother died because of TB disease. Top sympathy Mary Haskel, owner of Cambridge School, which is one close friend, and protector, and the sponsor at that time Gibran, Gibran had to go to London to reinforce the ability of artists and thinkers. There, he studied at the Academie Julien and Ecoles des beaux arts, and devour the various works of literature and the French author Inggri contemporary. Of which the paper William Blake. Blake works that affect the many works of art and mind Gibran. After London, Gibran continue to study French. Gibran also had to learn the art of painting, to meet again with former school friend at the Al-Hikmah, ie, Yusuf al-Huwayik student who is also art. They are friends and in fact have a flow of the same painting, which is loyal to the classical tradition. Gibran ago had a number of painting exhibitions in the United States. 1912 Gibran moved to New York City. In the city this is Gibran ago settled until the end of hayatnya. Known as Pujangga Love In sastranya travel papers, as the famous poet Gibran love. Many of his work is derived from the surrounding reality, even the story of his life alone. For instance, he was writing a love story that is not the first run through mulus "wing-wing Patah" ( "The Broken Wings") around the year 1903. A number of short prose and poetry are also many other themed love. However, in addition to love, Gibran also many works of literature written about the various struggles of life. As the minority in the countries of that time, Gibran was familiar view oppression and injustice in the minority. Concern ago that poured in a number of his work. Although kisahnya miris or criticism on the repression, but the string remains the language of literature that is beautiful. Book first published in Arabic in 1905, entitled "Music" ( "al-Musikah"). While both the book titled "Bidadari Valley" (Nymph of the Valley "), which is a sharp criticism on the country itself and the church at that time. And two sunday before Gibran died, he had published "The Earth Gods". Gibran last breath expire on 10 April 1931 in the hospital Vincent, New York. He died because of disease the same disease be fatal to mother and his brothers, namely tuberculosis TB. Thousands of people attended the last tribute to the ward for burial. Misa jenazahnya performed in honor of the Church Lady of Cedarz, Boston. Jenazahnya ago are included in the safe and taken to Lebanon through the land and arrived in Beirut on 21 August 1931. Gibran dimakamkan cellarer Mas Sarkis, Bisharri. For the work and services to the art world, not far from the government of Lebanon makamnya build museum Kahlil Gibran. Up to now sastranya works have been translated in twenty languages. Words are beautiful eternal dikenang. Like the works of Kahlil Gibran, who eventually became the legend of love for the devotee.

Kamis, 04 Desember 2008

Sir Isaac Newton

Sir Isaac Newton, (4 Januari 1643 - 31 Maret 1727; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727)

Adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.
Pendapat Kepala Akademi Ilmiah Berlin tentang Newton: "Newton ialah seorang jenius besar yang pernah ada dan paling beruntung, yang tak bisa kita temukan lebih dari suatu sistem dunia untuk didirikan." [See Shapley.]

Masa-masa Awal Isaac Newton

Newton dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar.
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.”
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.

Daftar karya Newton
* Method of Fluxions (1671)
* De Motu Corporum (1684)
* Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687)
* Opticks (1704)
* Reports as Master of the Mint (1701-1725)
* Arithmetica Universalis (1707)
* An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture(1754)

disadur dari wiki

Minggu, 30 November 2008

Wartawan Tiga Zaman

SK Trimurti (1912-2008)
Wartawan Tiga Zaman

SK Trimurti, wartawan tiga jaman, pejuang dan mantan Menteri Perburuhan kelahiran 11 Mei 1912 itu meninggal dunia dalam usia 96 tahun, Selasa 20 Mei 2008 di RS Pusat Angkatan Darat, Jakarta. Jenazah mantan istri mendiang penulis naskah proklamasi Sayuti Melik itu sebelum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Rabu 21/5 disemayamkan di rumah duka RSPAD, Jakarta dan di Gedung Pola, Jakarta.

Sementara, rumah dukadi ujung Jalan Palem V No. F/1001, Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, terlihat sepi.

Menurut puteranya, Heru Baskoro, sebelum wafat, SK Trimurti sempat dirawat selama dua minggu dirawat di ruang perawatan intensif karena tekanan darahnya sangat rendah. Namun, setelah kondisinya sempat membaik dipindahkan ke ruang perawatan umum. Namun, Selasa pagi kondisinya kembali kritis. SK Trimurti mengalami pendarahan karena kejang pada bagian perutnya. Wartawan tiga jaman itu akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.20.

Banyak tokoh dan sahabat melawat jenazah saksi Proklamasi 17 Agustus 1945 itu. Di antaranya Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono, dan kerabat dekat almarhumah.

Puteri pasangan Salim Banjaransari Mangunsuromo dan Saparinten binti Mangunbisomo itu pernah menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II. Dari perkahannya dengan Sayuti Melik lahir dua orang putra yakni Moesafir Karma Boediman (MK Boediman) dan Heru Baskoro

Nama SK Trimurti begitu melegenda dalam dunia jurnalisme Indonesia. Dia adalah wartawan senior yang hidup tiga zaman. Pada zaman penjajahan Belanda sudah menjalani hidup di bui (1936-1943) karena idealisme dan karya jurnalistiknya. Bahkan, dia harus melahirkan anak keduanya di lorong penjara ketika itu. Di usia tua, hidupnya tetap penuh semangat, penuh canda dan tampak semakin enteng saja menjalani hidup.

Pesat, Bedug, dan Genderang yang sudah tidak lagi terbit adalah contoh nama-nama media majalah tempat dia pernah berlabuh menuangkan kemampuan intelektual jurnalistik untuk membangun bangsa.

Perempuan bertubuh mungil kelahiran tahun 1912 ini adalah istri Sayuti Melik tokoh terkenal pengetik naskah otentik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Mereka menikah tahun 1938 namun 31 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1969 Sayuti Melik setelah menikah lagi harus menjadi mantan suami yang tetap dia hormati.

Wartawan tiga jaman itu tetap rajin latihan yoga sehingga dia dengan mudah dapat mencium lutut. Di usia tua perawakan tubuhnya tetap mungil, sikapnya tetap ramah, hidupnya tetap penuh semangat, rasa humornya masih tetap menampilkan canda dan kelihatannya dia semakin enteng saja menjalani hidup.

Karena orang terbiasa mengenalnya dengan nama S.K. Trimurti atau Soerastri Karma Trimurti membuat nama yang sudah masuk dalam catatan sejarah Indonesia modern tersebut terlupakan sebagai nama yang tak lebih dan tak kurang hanyalah samaran belaka.

Karma dan Trimurti adalah nama samaran yang dia pakai secara bergantian untuk menghindari delik pers pemerintahan kolonial Belanda dahulu. Bukti bahwa dia berjuang melepaskan diri dari siasat kekangan delik pers Belanda adalah bahwa anak keduanya terlahir di lorong penjara saat harus menjalani hidup di bui antara tahun 1939-1943.

Sebagai penikmat yoga semenjak usia muda yang pada Mei 2000 lalu lututnya pernah terluka gara-gara terjatuh ketika hendak duduk bahkan membuatnya sempat harus dirawat di rumah sakit, Trimurti bisa dengan cepat memulihkan lukanya. Dengan yoga dia kembali dapat dengan mudah memamerkan begitu mudahnya dia mencium lutut. "Saya berlatih yoga sejak muda," jelas anggota Petisi 50 ini.

Sebagai perempuan yang lahir dan dibesarkan di lingkungan Jawa dia menentukan sikap untuk tetap sangat tegas terhadap perihal hak-hak perempuan yang dibingkai dengan sopan santun kejawen. Ketegasan itu bukan hanya telah dia contohkan dengan kerelaan melahirkan seorang anak di sebuah lorong penjara, melainkan, terhadap seorang suami Sayuti Melik pun yang karena menikah lagi keduanya harus bercerai dia tetap menaruh rasa hormat sebagai mantan suami.

Kendati sudah berusia uzur Trimurti masih sempat wira-wiri ikut rapat Petisi 50 setiap hari Selasa bahkan terkadang hadir sebagai pembicara di seminar-seminar bertaraf nasional. Beruntunglah terhadap pejuang pers kemerdekaan ini masih Tuhan anugerahkan sebuah kehidupan yang berlimpah sehat walafiat di sebuah rumah sederhana miliknya di Jalan Kramat Lontar H-7 di daerah Kramat, Jakarta.

Di depan rumahnya itu bajaj bebas berseliweran yang suara gaduhnya sesewaktu dapat bercampur dengan suara orang-orang lewat atau anak-anak kecil yang menangis termasuk teriakan ibu-ibu yang memanggil tukang siomai dan bakso, misalnya.

Di rumahnya yang sebagian kamarnya dia sewakan sebagai tempat indekos bagi para karyawati terdapat sebuah ruang tamu tempat menggantung lukisan Semar, tokoh pewayangan setengah dewa setengah manusia dan separuh laki-laki dan separuh perempuan yang dikeramatkan oleh sebagian orang Jawa.

Nah, baru di ruang tengah rumahnya terdapat sebuah gambar ukuran 100x60 centimeter yang melukiskan seorang Presiden Soekarno yang sedang menyematkan Bintang Mahaputra Tingkat V ke dada Trimurti. Dia tercengang mengenang sebentar, "Saya sedang dijothak (didiamkan) Bung Karno waktu itu karena memprotes poligami!" tutur Trimurti yang akhirnya bisa tersenyum menerawang mengingat-ingat kembali tipe Bung Karno seorang lelaki yang karismatik tapi beristri banyak.

Dia mengatakan sesungguhnya sangat loyal terhadap Bung Karno sang guru politik sekaligus orang yang memaksanya untuk pertama kali menulis di majalah Pikiran Rakyat. Proklamator Kemerdekaan dan Presiden R.I. pertama itulah yang telah membuat dia kecemplung ke dunia jurnalisme sebab sebelumnya Trimurti sudah menjadi seorang guru di sebuah sekolah dasar khusus putri di Surakarta dan Banyumas, serta di perguruan rakyat di Bandung.

Satu-satunya persoalan fisik dia yang serius adalah keterbatasan penglihatan mata sebelah kanannya yang merosot karena termakan usia, selebihnya tak ada masalah fisik lain pada perempuan tua namun masih sehat walafiat ini. Bukan peristiwa aneh jika ketika dia sedang berjalan-jalan di sekitar rumah lalu tetangganya melontarkan senyum namun tak sekali pun pernah berbalas.

Persoalannya Trimurti tidak bisa melihat dengan sempurna bukan karena wartawan senior ini sombong. "Wong saya baca saja pake kaca pembesar!" ujarnya penuh rasa humor. ►ht, dari Pantau dan berbagai sumber.

*** (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
====
Pejuang
Dunia Sunyi SK Trimurti

Tubuhnya terkulai di tempat tidur. Selang makan dipasang di lubang hidung. Matanya hampir selalu terpejam. Sesekali suara napasnya meningkahi sunyi ruang VIP Anggrek di RS PGI Cikini, Jakarta, tempat Soerastri Karma Trimurti (95) dirawat tiga pekan terakhir ini.

Ketika Sainah (46) memberi tahu ada yang berkunjung, Bu Tri, begitu ia disapa, mengeluarkan suara yang jelas, dalam bahasa Jawa, "Kowe sapa Ndhuk?" (Kalian siapa, Nak?)

Jawabannya tidak terlalu berarti karena tampaknya ia kembali tenggelam di dalam dunianya yang sunyi, entah di mana. Kadang, seperti diceritakan Sainah, yang mendampinginya 25 tahun terakhir, Bu Tri melantunkan tembang Sigra Milir, lagu Jawa yang syairnya berisi cerita tentang legenda Joko Tingkir.

Kali lain ia menyanyikan lagu-lagu dolanan bocah di Jawa, seperti Ilir-ilir, atau seperti ditirukan Sainah, "Saya lupa judulnya, itu lho... Aduh Yu Truno.. kathokku copot, enggal benekna." (Aduh Yu Truno, celanaku lepas, tolong dibetulkan).

Sesekali Bu Tri membuka matanya, tetapi lalu memejam lagi. Jari-jari tangannya masih bisa menggenggam tangan orang yang menyentuhnya.

Kata Sainah, Bu Tri suka berontak, dengan menggaruk-garuk tubuhnya, dan menarik selang makan. Mungkin karena itu kedua tangannya diikat longgar dengan kain. Posisi tidurnya telentang dengan dua tangan melencang.

Pejuang

Sudah dua tahun terakhir ini perempuan yang pernah menjadi Menteri Perburuhan pada Kabinet Amir Syarifuddin I dan Kabinet Amir Syarifuddin II itu berada dalam kondisi seperti itu, setelah berkali-kali terjatuh. Kata putra bungsunya, Heru Baskoro (65), tahun 2000, Bu Tri jatuh sehingga harus dicangkok besi tulang pinggulnya.

Kerapuhan tubuh ibu dua anak, nenek dua cucu, dan buyut dari satu cicit ini, selain faktor usia, tampaknya juga dipengaruhi peristiwa tabrakan hebat pada tahun 1994. Menurut Heru, mobil sampai harus digergaji untuk mengeluarkan tubuh Bu Tri.

"Orang menyangka Ibu meninggal saat itu," kenang Heru. Bu Tri dirawat berbulan-bulan di rumah sakit, tetapi ia bertahan. Hanya, setelah itu, ia harus memakai tongkat kalau berjalan.

"Sebelum itu, Ibu masih pergi ke mana-mana. Pada usia 82 tahun Ibu masih naik bus," lanjut Heru. "Pekerjaan di rumah juga dilakukan sendiri, cuci piring, cuci baju," ujar Sainah.

Hidupnya sederhana. Sebagai mantan menteri, Bu Tri sebenarnya berhak atas rumah di kawasan Menteng, tetapi ia memilih Jalan Kramat Lontar. "Dekat kampung. Ibu lebih suka tinggal dekat rakyat, dan ia inginnya jadi rakyat biasa. Itu sebabnya, Ibu menolak ketika ditawari menjadi Menteri Sosial," tutur Heru.

Sejak dirawat di rumah sakit tahun 2005 selama setahun, Bu Tri harus dibantu semuanya. "Ibu mau makan?" Sainah menawari, "Aku durung luwe (Aku belum lapar)," jawab Bu Tri. "Kalau makan pakai selang cukup banyak. Kalau langsung, hanya sedikit sekali," lanjut Sainah.

Kata Heru, mengutip diagnosis dokter, di perut ibunya ada semacam varises. "Jantungnya bagus, paru-paru bagus. Ibu sakit tua," katanya.

Ingatan Bu Tri timbul tenggelam. Ia ingat anaknya, tetapi tak ingat cucunya, apalagi cicitnya. "Dia masih ingat Bung Karno dan Ali Sadikin," sambung Heru.

Nama SK Trimurti tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa dan punya tempat khusus dalam sejarah pergerakan perempuan. Putri pasangan R Ngabehi Salim Banjaransari dan RA Saparinten binti Mangunbisomo yang dilahirkan di Boyolali, Jawa Tengah, tanggal 11 Mei 1912 itu tertarik masuk ke dunia pergerakan setelah mendengarkan pidato-pidato Bung Karno.

Ia mengikuti kursus kader yang diadakan Soekarno dan Partindo (Partai Indonesia) tahun 1933 setelah lulus dari Tweede Indlandche School atau Sekolah Ongko Loro dan sempat mengajar. Bu Tri menjadi pejuang militan, sampai dipenjarakan Belanda di Semarang tahun 1936 karena menyebarkan pamflet antipenjajah.

Ia kembali masuk penjara tahun 1939 karena tulisantulisannya di media massa dianggap membahayakan pemerintah kolonial. Saat itu ia baru setahun menikah dengan Sayuti Melik, tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi, dan mengetik naskah proklamasi.

Anak pertamanya, Moesafir Karma Boediman (meninggal tahun 2005), lahir dalam penjara. Bu Tri baru keluar dari penjara pada tahun 1943.

Dialah perempuan berkebaya yang membelakangi kamera di sebelah kanan Fatmawati Soekarno dalam foto pengibaran Sang Merah Putih seusai pembacaan naskah proklamasi tanggal 17 Agustus 1945.

Hubungan Bu Tri dengan Bung Karno terganggu ketika Bung Karno menikahi Hartini. Bu Tri dikenal antipoligami. Namun, sikap itu tak menghalangi Soekarno memberikan Bintang Mahaputra Tingkat V kepadanya.

Tahun 1956 ia memimpin Gerakan Wanita Sedar (Gerwis), cikal bakal Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Ia pernah diutus Dewan Perancang Nasional (sekarang Bappenas) ke Yugoslavia untuk mempelajari manajemen pekerja. Kegiatannya hingga usianya mendekati 80 tahun masih penuh. Ia ikut menandatangani Petisi 50 tahun 1980.

Tidur tenang

Sebelum dirawat di RS Cikini, Bu Tri dirawat di RS MMC dan di RS Mitra Keluarga. "Waktu di Mitra Keluarga itu dibantu seluruhnya oleh Pak Fauzi Bowo," ujar Heru.

Biaya rumah sakit pada tahun 2005, menurut Heru, banyak dibantu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Sekretariat Negara, selain bantuan Departemen Sosial. Ketika di RS MMC, keluarga mendapatkan bantuan dari Departemen Sosial sebesar Rp 10 juta.

"Biaya yang sekarang masih belum tahu," ujar Heru. Acara Peluncuran Buku 95 Tahun Perjuangan SK Trimurti yang dihadiri antara lain oleh Guruh Soekarnoputra dan Herawati Diah di Jakarta, beberapa waktu lalu, juga digunakan untuk mengumpulkan dana, dengan menjual edisi hard cover-nya seharga Rp 1 juta per buku.

Sayuti Melik berpulang tahun 1989. "Mungkin Ibu menangis di kamar, tetapi saya tak pernah melihat Ibu menangis di depan umum," ujar Heru.

Sekarang pun, Bu Tri terlihat tidur tenang, seperti tenggelam dalam dunianya sendiri. Hanya sesekali ia kembali dan menggumamkan tembang, lir ilir lir ilir... (Maria Hartiningsih dan Ninuk Mardiana P, Kompas, Senin, 10 September 2007)

Drs. Teuku Abdullah, Sm.Hk

Pelestari Sastra Aceh

Jasa-jasanya mendorong, mengembangkan dan melestarikan naskah-naskah sastra lama Aceh yang hampir punah menempatkannya sebagai orang yang patut dianugrahi bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah Indonesia (Agustus 2003). Sastrawan kelahiran di Pidie, Aceh, 13 September 1954, ini berhasil mengalihaksarakan (transliterasi) 25 judul hikayat/tambeh/nazam Aceh, dari huruf Arab Melayu ke huruf Latin.

Alih aksara karya putera Teuku Sulaiman ini sangat penting bagi generasi muda mengingat sebagian besar dari mereka tidak lagi dapat membaca huruf Arab Melayu/Aksara Jawi.

Ayah dari Cut Naila Hafni, T.Idham Khalid dan T.Amalul Arifin buah perkawinannya dengan Mardhiah, ini juga telah menterjemahkan beberapa hikayat antara lain: Hikayat Aulia Tujoh, Hikayat Nabi Yusuf, Hikayat Akhbarul Karim, Hikayat Meudeuhak.

Pada tahun 2001 sastrawan yang tinggal di Nangroe Aceh Darussalam ini juga telah mendapat penghargaan sebagai Berprestasi unggulan peraih Kehati Award 2001 kategori “Citra Lestari Kehati” dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. ►juka

Nama : Drs Teuku Abdullah,Sm.Hk
Lahir : Pidie-Aceh, 13 September 1954
Agama : Islam
Istri : Mardhiyah
Orang Tua : Teuku Sulaiman
Anak : 1.Cut Naila Hafni
2.T.Idham Khalid
3.T.Amalul Arifin
Pendidikan : Strata-1
Profesi : Sastrawan

Karya-karyanya/Jasa:
= Mengembangkan, mendorong dan melestarikan naskah-bnaskah sastra lama Aceh yang hampir punah
= Mengalihaksarakan 25 judul Hikayat/Tamben/Nazam Aceh, dari huruf Arab Melayu ke huruf Latin.
= Menterjemahkan beberapa Hikayat seperti Hikayat Aulia Tujoh; Hikayat Nabi Yusuf; Hikayat Akhbarul Karim; Hikayat meudeuhak.

Penghargaan:
Bintang Budaya Parama Dharma (Keppres N0.051/TK/Tahun 2003)
Kehati Award 2001 katagori “Citra Lestari kehati” dari Yayaasan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Alamat :
Universitas Syahkuala Banda Aceh Nangroe Darussalam

Sumber Data:
Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.

Tan Joe Hok

Tan Joe Hok

Bahagia, Jadi Kebanggaan Bangsa

Dia punya nama besar sebagai atlet kebanggan negeri ini pada masanya. Dia bahagia dapat mengharumkan nama bangsa. Tan Joe Hok, kelahiran Bandung, 11 Agustus 1937 putra pertama Indonesia yang menjuarai All England (1959) dan meraih medali emas Asian Games (1962). Selain itu, bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya, merebut Piala Thomas pertama kalinya (1958) dan mempertahankan tahun berikutnya.

Dia seorang pahlawan bulutangkis Indonesia. Bayangkan dia berkorban meninggalkan bangku sekolah demi mengharumkan nama bangsa melalui bulu tangkis. Tan memulai main bulutangkis di jalanan. Ayahnya seorang pedagang yang pemain sepakbola, kemudian melihat bakatnya dan memberi dukungan. Darah pebulu tangkis mengalir dari ibunya, yang juga pebulu tangkis.

Setelah mendapat dukungan dari kedua orangtuanya, prestasi Joe menaik cepat. Pada usia 12, dia berlatih di lapangan yang dibangun ayahnya, di depan rumah mereka. Kemudian, pelatih klub Blue White, Lie Tjuk Kong, mengajaknya bergabung. Dia pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan berlatih saban hari. Ia selalu bangun pukul 5 pagi, untuk berlari dua jam.

Suatu ketika, anak kedua dari enam bersaudara ini menyaksikan pertandingan tinju di Bandung. Dia sangat terkesan dengan gerak kaki petinju itu. Lalu, dia pun meniru, dengan latihan skipping.

Dalam usia 17, tahun 1954, mulai menunjukkan kehebatannya pada kejuaraan nasional di Surabaya. Dia menundukkan Njo Kiem Bie, pebulu tangkis yang sedang tenar dan terkenal dengan smash-nya yang mematikan saat itu. Dua tahun berikutnya (1956), ia mengalahkan pemain terkenal Eddy Jusuf.

Setelah itu, dia menunjukkan kehebatannya kepada dunia. Dengan mengandalkan stamina dan kecepatan, ia mengalahkan jagoan Denmark Finn Kobbero dan Erland Kops. Lalu bersama enam pebulu tangkis Indonesia lainnya, di antaranya Ferry Sonneville, mereka merebut Piala Thomas.

Pada usia 22 tahun, nama Indonesia dan namanya diulas lumayan panjang di majalah Sports Illustrated, sebuah majalah olahraga bergengsi di Amerika, ketika itu. di All England, Kanada dan AS Terbuka diulas panjang lebar.

Dia pun menjadi kebanggan banyak orang di Indonesia, mulai dari rakyat kecil, tukang becak, sopir, pedagang, mahasiswa, pejabat hingga Saat itu ia merasa menjadi orang yang paling bahagia atas keberhasilannya. Bagaimana Presiden Soekarno ketika itu.

Dia pun berkesempatan ketemu dengan Bung Karno. Saat itu, Bung Karno bilang: "Indonesia punya banyak dokter dan insinyur, tapi hanya sedikit yang seperti kamu. Saya akan dukung kamu."

Pada saat itu, Tan Joe Hok sambil kuliah dan menjadi asisten dosen bidang kimia di Universitas Baylor, Texas, Amerika Serikat. Tapi, dia secara khusus dipanggil pulang ke Indonesia untuk bertarung di arena bulu tangkis di Asian Games 1962 yang berlangsung di Jakarta.

Dia pun meraih medali emas. Saat dia mau kembali melanjutkan kuliahnya ke AS, Bung Karno memberinya selembar cek bernilai US$1.000. Tapi dia bukan mata duitan dan karena merasa punya bekal cukup, ia dengan rendah hati mengembalikan cek itu. Baginya, menjadi putra Indonesia yang dibanggakan lebih berharga dari sejumlah uang.

Sepulang belajar di AS, dia bergabung dengan regu Piala Thomas Indonesia di Tokyo. Dia menjadi bintang dengan mengalahkan Erland Kops dan K.A. Nielsen. Indonesia menang 5x4, Indonesia dan berhasil mempertahankan Piala Thomas, 1964.

Tahun berikutnya, dia menikah dengan Goei Kiok Nio (1965), dan dikaruniai dua anak. setelah itu, pemegang sabuk kuning yudo, ini sempat melatih bulu tangkis di Mexico (1969-1970) dan di Hong Kong (1971).

Lalu tahun 1972, kembali ke Indonesia. Dia pun mendirikan usaha di bidang pest control. Tapi aliran darahnya tidak bisa lepas dari bulu tangkis. Dia tak kuasa menolak manakala ditawari menjadi pelatih Pelatnas Piala Thomas 1984.

Sebagai pelatih, di bawah bimbingannya regu bulu tangkis Indonesia berhasil menundukkan Cina dalam final perebutan Piala Thomas di Kuala Lumpur, 18 Mei 1984. Lalu, SIWO/PWI Jaya menganugerahkan penghargaan sebagai Pelatih Olah Raga Terbaik (1984).

Sebagai pelatih, dia bergabung dengan PB Djarum sejak 1982. Kemudian merangkap sebagai project manager cabang PB Djarum di Jakarta. Dia melahirkan beberapa pemain nasional. ► crs

Nama : Tan Joe Hok (Hendra Kartanegara)
Lahir : Bandung, 11 Agustus 1937
Agama : Kristen
Isteri : Goei Kiok Nio (Nikah 1965)
Anak : Dua orang

Pendidikan :

= SD, SMP dan SMA Bandung
= Premedical Major in Chemistry & Biologi Universitas Baylor, Texas, AS (1959-1963)

Karir dan Prestasi:

= Juara Kejurnas Surabaya (1956)
= Anggota Tim Bulu Tangkis Indonesia yang merebut Piala Thomas di Singapura (1958)
= Putra Indonesia pertama menjuarai All England (1959)
= Putra Indonesia pertama meraih medali emas Asian Games (1962)
= Anggota Tim Thomas Cup Indonesia (1964-1967)
= Pelatih bulu tangkis di Meksiko (1969-1970)
= Pelatih bulu tangkis di Hong Kong (1971)
= Pelatih Tim Thomas Cup Indonesia di Kuala Lumpur (1984)
= Pelatih bulu tangkis PB Jarum Kudus

Usaha:Direktur Mandala Pest Control (sejak 1973)

Penghargaan:Pelatih Olah Raga Terbaik oleh SIWO/PWI Jaya (1984)

Alamat Rumah:Jalan Jaya Mandala II No. 2 Pancoran, Jakarta 12870

Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison
Penemu Terbesar Dunia

Thomas Alva Edison, seorang penemu terbesar di dunia. Bayangkan, ia menemukan 3.000 penemuan, diantara-nya lampu listrik, sistim distribusi listrik, lokomotif listrik, stasiun tenaga listrik, mikrofon, kinetoskop (proyektor film), laboratori-um riset untuk industri, fonograf (berkembang jadi tape-recorder), dan kinetograf (kamera film).

Ia anak bungsu dari tujuh bersaudara, lahir tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Buah perkawinan Samuel Ogden, keturunan Belanda dengan Nancy Elliot. Sebagaimana umumnya orangtua, Samuel dan Nancy menyambut kelahiran anaknya dengan suka-cita. Tidak ada hal aneh dalam proses kelahiran anak ini. Namun setelah anak ini mulai bertumbuh, terlihat hal-hal ‘aneh’ yang membuatnya lain dari anak yang lain. Bayangkan, pada usia enam tahun ia pernah mengerami telur ayam.

Setelah berumur 7 tahun, ia masuk sekolah. Tapi malang, tiga bulan kemudian ia dikeluarkan dari sekolah. Gurunya menilainya terlalu bodoh, tak mampu menerima pelajaran apa pun. Untunglah ibunya, Nancy, pernah berprofesi guru. Sang ibu mengajarnya membaca, menulis dan berhitung. Ternyata anak ini dengan cepat menyerap apa yang diajarkan ibunya.

Anak ini kemudian sangat gemar membaca. la membaca berbagai jenis buku. Berjilid-jilid ensiklopedi dibacanya tanpa jemu. Ia juga membaca buku sejarah Inggris dan Romawi, Kamus IPA karangan Ure, dan Principia karangan Newton, dan buku Ilmu Kimia karangan Richard G. Parker.

Selain itu, ia juga anak yang sangat memahami kondisi ekonomi orangtuanya. Pada umur 12 tahun ia tak enggan jadi pengasong koran, kacang, permen, dan kue di kereta api. Sebagian keuntungannya diberikan kepada orang tuanya. Hebatnya, saat berjualan di dalam kereta api itu, ia gemar pula melakukan berbagai eksprimen. Bahkan sempat menerbitkan koran Weekly Herald. Suatu ketika, saat bereksprimen, sebuah gerbong hampir terbakar karena cairan kimia tumpah. Kondektur amat marah dan menamparnya hingga pendengarannya rusak.

Kemudian sejarah ilmu pengetahuan mencatat nama orang yang hidup tahun 1847-1931 ini (meninggal di West Orange, New York, pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun), sebagai penemu terbesar di dunia dengan 3000 penemuan. Ia bahkan pernah menemukan 400 macam penemuan dalam masa 13 bulan. *e-ti/tian dari berbagai sumber

Minggu, 05 Oktober 2008

Christiaan Huygens 1629 - 1695: “ Si Penemu Titan”

Dibandingkan nama Newton dan Galileo, nama Christiaan Huygens terdengar masih asing bagi telinga kita. Padahal astronom asal negeri kincir angin ini merupakan ilmuwan yang memberi sumbangan besar dalam khasanah ilmu astronomi, matematika, fisika, dan optika. Bahkan disebut-sebut sebagai pakar mekanika terbesar di abad 17 karena mampu menggabungkan pendekatan matematika Galileo dan pandangan Descartes dalam merumuskan fenomena alam. Huygens merupakan eksperimentalis sejati, yang mana hidupnya dihabiskan di laboratorium.

Nama Christiaan Huygens kembali melambung dan perlu kita ingat ketika ditorehkan sebagai nama wahana antariksa yang diterjunkan ke Titan , satelit terbesar Saturnus dan terbesar kedua di Tata Surya setelah Ganymede, Satelit Yupiter. Sekaligus merupakan satelit beratmosfer paling tebal, dengan ketebalan 300 km.
Dimasa hidupnya, Huygens banyak bergaul dengan ilmuwan besar di Eropa, seperti Newton, Leibniz, Robert Hooke, Edmund Halley, Descartes dan lainnya. Dikarenakan semasa hidupnya, Huygens sering berkunjung ke Royal Society di Inggris, Academic Royale des Sciences di Perancis, juga di Denmark.

Huygens lahir pada 14 April 1629 di Hague, Netherlands dari keluarga terpandang. Ayahnya, Constantin Huygens sarjana fisika dan seorang diplomat dan berharap anaknya menjadi ilmuwan hebat. Karenanya, ia meminta Mersenne dan Descartes, dua ilmuwan terkenal masa itu, untuk memberi privat pada Huygens.

Belajar geometri, mekanika dan kemampuan dalam memainkan alat musik di rumah hingga berusia 16 tahun,. Gurunya yang amat berpengaruh adalah Descartes yang berhasil memompa minatnya dalam bidang matematika.

Christiaan Huygens belajar hukum dan matematika di Unversitas Leiden dari 1645 hingga 1647. Van Schooten mengajarinya matematika. Lalu, dari tahun 1647 hingga 1649, Huygens belajar hukum dan matematika. Beruntung, ia belajar matematika pada John Pell. Lalu, berkorespondensi dengan Marsene

Tahun 1649, Huygens pergi ke Denmark sebagai diplomat dan berharap melanjutkan ke Stockholm untuk menjumpai Descartes. Sayangnya, cuaca tidak mendukung.
Karya ilmiah Huygens pertama kali diterbitakan tahun 1651 yaitu Cyclometriae membahas tentang lingkaran. Lalu, tahun 1654 yaitu De Circuli Magnitudine Inventa membahas berbagai macam hal persoalan ilmiah.

Ia juga menaruh minat pada pembuatan lensa dan teleskop. Tahun 1654, ia menemukan metode baru pembuatan lensa. Setahun kemudian, ia berhasil mengamati satelit Saturnus yaitu Titan. Lensa yang dikembangnyapun, kemudian hari dipakai pula untuk mengamati planet, satelit, dan nebula Orion. Tahun itu pula ia pergi ke Paris dan menemui Boulliau . Disarankan olehnya, untuk belajar tentang probabilitas pada Pascal dan Fermat. Kembali ke Belanda, Huygens menghasilkan karyanya mengenai kalkulus probabilitas yaitu De Ratiociniis in Ludo Aleae.

Selanjutnya, ia menemukan cincin Saturnus, namun berbeda dengan teori tentang cincin Saturnus yang diajukan oleh Roberval dan Boulliau. Oleh Galileo beberapa tahun sebelumnya, cincin Saturnus itu masih dianggap sebagai bagian dari Saturnus.
Di tahun 1659, Huygens menerbitkan karyanya Systema Saturnium yang menjelaskan tahap dan perubahan fase cincin Saturnus. Pengamatan oleh ilmuwan lain yaitu Fabri pada tahun 1665, ternyata membenarkan teori Huygens.

Tahun 1656, ia mematenkan pendulum arloji penemuannya, yang mampu meningkatkan keakuratan pengukuran waktu. Teori mengenai gerak pendulum diungkapkannya dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673). Juga menemukan hukum gaya sentrifugal dari gerak lingkaran uniform.

Tahun 1661, Huygens pergi ke London, untuk mengetahui lebih banyak Lembaga Royal Society yang mengadakan pertemuan di Gresham College. Ia menaruh perhatian yang amat besar pada ilmuwan-ilmuwan Inggris itu, dan terus melakukan kontak setelahnya. Ia menunjukkan teleskopnya, dan para ilmuwan Inggris mempergunakan teleskop itu. Raja dan Ratu Inggris memakai teleskop itu untuk mengamati Bulan dan Saturnus.

Selama di London, Huygens melihat pompa hampa udara penemuan Boyle, dan menggunakannya. Di tahun 1663, Huygens menjadi anggota Royal Society, lembaga ilmiah yang amat prestisius. Di tahun ini, Huygens mematenkan rancangan arloji pendulumnya.

Percobaan Huygens tentang tumbukan benda elastik memperlihatkan kesalahan hukum Descartes tentang tumbukan. Tema ini diangkat dalam pertemuan Royal Society pada 1668. Royal Society mengajukan pertanyaan mengenai tumbukan dan dijawab oleh Huygens melalui percobaan bahwa momentum dua buah benda sebelum tumbukan sama dengan momentum keduanya setelah tumbukan. Kemudian popular dinamakan Hukum Kekekalan Momentum.

Gerak melingkar menjadi tema penelitian Huygens waktu itu, namun ia juga memikirkan mengenai teori gravitasi Descartes yang berpijak pada materi-materi berputar (yang disebutnya vorteks). Ada yang salah di teori Descartes. Di tahun 1669, Huygens mengunjungi Académie membahas masalah ini bersama dengan ilmuwan lain.

Akibat sering bolak-balik paris-Belanda, Huygens jatuh sakit pada 1670. Sebelum meningalkan Paris, ia berjanji untuk tidak mempublikasikan penelitiannya mengenai mekanika sebelum dikirimkan ke Royal Society.

Tahun 1671, Huygens balik lagi ke Paris. Namun, di tahun 1672, Raja Louis XIV menyerbu Belanda, Huygens melihat posisinya sulit, dan menjadi hal yang amat penting baginya berada di Paris. Ilmuwan perancis sangat mendukung penelitiannya.

Tahun 1672 Huygens bertemu dengan Leibniz di Paris. Setelah itu Leibniz secara rutin berkunjung ke Académie. Leibniz berhutang budi pada Huygens, karena pada Hygenslah ia belajar matematika. Di tahun yang sama, Huyens belajar mengenai prinsip kerja teleskop Newton dan cahaya. Ia mencoba mengkritisi teori Newton tentang cahaya terutama tentang warna.

Menurutnya, cahaya merupakan serangkaian getaran gelombang yang tak teratur, bergerak dengan kecepatan tertentu dalam medium eter. Juga, menurutnya, titik-titik di muka gelombang dari gelombang yang merambat dapat dianggap sebagai pusat gelombang baru. Pendapat ini dikenal sebagai Prinsip Huygens yang mampu menurunkan rumus pada hokum pemantulan dan pembiasan. Karya kerja itu dituliskan dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum (1673) memperlihatkan bahwa pengaruh Huygens telah melampui Descartes, gurunya.

Horologium Oscillatorium berisi prinsip kerja pendulum. Huygens membuktikan bahwa hanya ayunan bandul yang bergerak dalam suatu busur sikloid saja yang berayun stabil. Juga dirumuskan hubungan antara panjang dan waktu ayun (periode) sebuah ayunan/bandul. Hasil perhitungannya memperlihatkan besar gaya sentrifugal dan percepatan jatuh bebas. Juga, telah diselesaikan persoalan pendulum campuran.
Huygens mendeskripsikan surutnya benda dalam ruang vakum, dalam gerak vertikal atau membentuk kurva yang lonjong.

Masa-masa akhir hidupnya, Huygens meneliti mengenai kehidupan di luar Bumi. Ia termasuk pelopor dalam bidang ini. Pemikirannya tentang hal itu dituliskan dalam Cosmotheoros (1698) yang dipublikasikan setelah ia meninggal. Ia juga melanjutkan pekerjaannya dalam bidang lensa dan gerak ayun pendulum dan menemukan jam pendulum baru. Dalam bidang musik, Huygens membuat tradisi dengan menciptakan 31 nada di abad itu. Karyanya dimuat dalam Lettre touchant le cycle harmonique. Christiaan Huygens meninggal pada 8 Juli 1695 di kota kelahirannya.

Meskipun Huygens seorang ilmuwan terkemuka di Eropa, namun nama Newton berhasil menenggelamkan nama Huygens ketika karya Newton yang monumental diterbitkan yaitu Principia.

Kini saatnya kita mengenang Huygens setelah namanya melambung di wahana antariksa yang diterjunkan di tempat yang tercatat sebagai lokasi terjauh penerjunan satelit buatan manusia, yaitu Titan, satelit Saturnus yang ditemukannya.

Ditulis pada oleh planetbumi

Sabtu, 27 September 2008

Pluto-Charon, bukan “Planet Ganda”

Ini adalah tulisan lama.

Setelah Pluto ditemukan Clyde W Tombaugh pada 18 Februari 1930, 48 tahun kemudian di tahun 1978 astronom Amerika Serikat James Christy dan Robert Harrington melalui sebuah teleskop pantul (reflektor) berdiameter 1,54 m berhasil mendapatkan bahwa Pluto memiliki sebuah satelit.

Satelit yang berjarak 20.000 km dari Pluto dan berdiameter 1.186 km diberi nama Charon. Dalam mitologi Yunani, Charon adalah nama tukang perahu yang bertugas menyeberangkan arwah-arwah di sungai Styx dalam dunia kegelapan. Charon adalah pembantu Pluto.
Ternyata Charon mengorbit dan berotasi secara sinkron sempurna dengan periode 6 hari 9 jam.Dimana periode rotasi Charon sama dengan periode orbitnya sekaligus sama dengan periode rotasi Pluto.

Charon akan selalu terlihat sama dikarenakan hanya satu sisi bagiannya yang menghadap Pluto, sama seperti Bulan terlihat dari Bumi. Selain itu dikarenakan kala rotasi dan orbit Charon sama dengan kala rotasi Pluto, maka Charon akan selalu berhadapan dengan bagian sama di Pluto.
Penemuan Charon ternyata mengherankan terutama dikarenakan ukurannya yang relatif besar terhadap Pluto. Diameter Charon hanya setengah dari diameter Pluto yang besarnya 2.302 km. Bandingkan dengan planet lain yang memiliki satelit, maka ukuran planet tersebut akan jauh lebih besar dari ukuran satelitnya.Karenanya, Pluto-Charon juga awalnya disebut sebagai “ Planet Ganda”. Masih menjadi misteri bagaimana Pluto-Charon terbentuk.

Pluto

ilustrasi-permukaan-pluto

ilustrasi-permukaan-pluto

Dunia Pluto adalah dunia yang serba dingin. Dengan jarak terdekat di titik perihelion 30 Satuan Astronomi (SA),dimana 1 SA adalah jarak Bumi – Matahari sejauh 150 juta km, dan jarak terjauh di titik aphelion 50 SA menjadikan ketika Pluto menjauhi Matahari berakibat atmosfer tipisnya menjadikan atmosfer tipisnya membeku dan jatuh ke permukaannya berwujud es.
Penelitian terbaru mengatakan bahwa Pluto lebih dingin dari Charon. Pluto bertemperatur 43 K atau –230 C ,sedangkan Charon 10 derajat di atasnya. Selama ini belum pernah ada pengamatan yang bisa mengukur pancaran panas (emisi) secara terpisah antara Pluto dan Charon. Keduanya begitu dekat,tidak lebih dari 0,9 detik busur. Setara dengan kita melihat ujung sebuah pencil panjang 18 cm pada jarak 40 km.

Untuk pertama kalinya, observatorium Mauna Kea,Hawaii melakukan pengukuran emisi panas secara langsung menggunakan Submillimeter Array (SMA).Pengamatan kedua dilakukan oleh observatorium antariksa (landas layang) Hubble.

Fenomena rendahnya temperatur Pluto itu dinamakan sebagai “efek anti-rumah kaca”yang disebabkan oleh kesetimbangan antara permukaan esnya dengan atmosfer nitrogen yang tipis,dan bukan hanya oleh radiasi Matahari. Energi dari radiasi matahari yang tiba dipergunakan untuk mengonversikan es nitrogen menjadi gas, dibandingkan memanaskan permukaan Pluto.

Charon
Penelitian terbaru mengenai Charon dilakukan oleh astronom dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge dan Williams College, Williamstown, memberikan informasi mengenai ukuran Charon dan keberadaan atmosfernya.

Pengamatan itu terjadi pada 10 Juli 2005 saat terjadi okultasi bintang yaitu ketika sebuah bintang berada di belakang Charon dari arah pengamat. Peristiwa langka ini dipergunakan untuk membantu mengukur ukuran Charon dan kemungkinan keberadaan atmosfernya.

Meskipun okultasi terjadi kurang dari satu menit,informasi yang diperoleh sudah cukup. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa jari-jari Cahron 606 ± 8 km. Digabungkan dengan pengukuran oleh teleskop Hubble diperoleh kerapatan massa Charon 1,72 gram/cm3 ,hanya sepertiga dari kerapatan Bumi. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa Charon tersusun dari es-bebatuan. Majalah Nature edisi 5 januari 2006 memuat penelitian ini.

Untuk pengamatan Charon, tim peneliti menggunakan 4 buah teleskop di Chile dan sebuah teleskop di Brasil.

Melalui teleskop Clay berdiameter 6,5 m di Las Campanas Observatory, La Serena, Chile dengan kemampuan rekam 10 gambar perdetik didapatkan adanya difraksi cahaya bintang. Disimpulkan bahwa Charon memiliki atmosfer namun begitu tipis berkerapatan sepesejuta kerapatan atmosfer Bumi.

Dalam 3 tahun terakhir, okultasi bintang juga dipergunakan untuk mengamati atmosfer Pluto. Ternyata sekarang ini, temperatur rata-rata Pluto semakin meningkat.

Hasil pengamatan ini semakin mengukuhkan pandangan bahwa Pluto-Charon terbentuk melalui proses pendinginan dan kondensasi dari gas dan debu dari Nebula, seperti halnya planet lain. Charon terbentuk melalui proses tabrakan dari dua buah obyek,seperti halnya pembentukan Bulan, pada awal pembentukan Tata Surya. Dikarenakan material beratnya terpusat di inti satelit, maka material batuan Charon hanya sebesar 10 persen saja dibandingkan material esnya.
Kesimpulan pembentukan Charon berbeda dengan kebanyakan asteroid atau Obyek Sabuk Kuiper yang terdiri dari dua atau lebih obyek yang saling mengitari yang terbentuk melalui proses penangkapan, bukan melalui tabrakan.

Satelit lain

misi-new-horizon-ke-pluto

misi-new-horizon-ke-pluto

Misi New Horizons selain mempelajari Pluto dan Charon,juga mempelajari satelit lain Pluto. DI tahun 2005 telah ditemukan 2 buah satelit yang berkode S/2005 P1 dan S/2005 P2. Keberadaan beberapa satelit yang dimiliki Pluto tentu sangat menarik. Mengingat betapa kecilnya Pluto.Bandingkan dengan Bumi yang hanya memiliki sebuah satelit.

Akan ada berapa banyak satelit Pluto. Kita tunggu informasi dari New Horizons yang tiba di Pluto tahun 2015.

Melihat ” Bumi Lain ” Sewaktu Dilahirkan

Ini adalah penemuan yang sangat penting dari teleskop landas layang Spitzer yaitu kelahiran planet yang diperkirakan mirip dengan Bumi. Diberitakan pada akhir Maret lalu bahwa sebuah bintang yang berjarak 430 tahun cahaya dan berusia muda sekira 10 - 16 juta tahun dikitari oleh awan debu yang didalamnya sedang terbentuk planet bebatuan seperti halnya Bumi.Kesimpulan tersebut diambil melalui analisa citra inframerah yang dikirimkan teleskop Spitzer dengan beberapa pertimbangan, yaitu :

1. Lokasi terbentuknya planet di atas pada wilayah ideal di sekitar bintang, yaitu sejarak Bumi-Matahari, sehingga memungkinkan akan terbentuk atmosfer, kemudian diikuti oleh terbentuknya air, dan beberapa juta tahun kemudian akan menjadi planet yang mendukung munculnya kehidupan;
2. Planet tersebut terbentuk di dalam sabuk debu raksasa, bahkan berukuran lebih besar dari sabuk asteroid di Tata Surya kita. Debu-debu itulah yang merupakan bahan baku terbentuknya material batuan, yang menurut analisa citra dari teleskop Spitzer, memiliki kemiripan dengan materi lempengan dan inti Bumi.
3. Keberadaan lingkaran sabuk es disekitar planet yang nantinya menjadi sumber terbentuknya air di permukaan planet. Untuk memungkinkan terbentuknya kehidupan di air yang terbentuknya nantinya, masih diperlukan waktu setidaknya 100 juta tahun.

Secara teoritis, palnet tersebut akan menjadi planet bebatuan secara utuh, entah seperti Mars, Bumi atau Venus dalam waktu milyaran tahun lagi. Meskipun begitu, hasil pengamatan teleskop Spitzer ini sangat berarti. Kita disuguhi pemandangan awal sekali terbentuknya planet di sekiar

bintang yang berusia sangat muda.

Mengenal Teleskop Spitzer

Teleskop Spitzer adalah teleskop antariksa pertama yang diluncurkan dalam lintasan orbit Bumi. Teleskop ini selalu mengekor gerak Bumi mengitari Matahari.

Dicetuskan oleh astronom Lyman Spitzer (26 Juni 1914 - 31 Maret 1997) saat menjabat ketua Departemen Astrofisika Universitas Princeton di usianya ke 33 tahun pada 1946. Teleskop berbiaya 2,2 milyar dollar AS diluncurkan pada 25 Agustus 2003 dengan roket Delta II jam 01.35 waktu setempat dari Cape Canaveral, Florida, AS, setelah penundaan dan mengalami pengembangan selama 2 dekade.

Semula teleskop ini bernama Space Infra Red Telescope Facilities (SIRTF) karena beroperasi di rentang cahaya inframerah dengan panjang gelombang 3-180 mikrometer. Sebagai penghormatan terhadap penggagasnya, nama teleskop diubah menjadi Teleskop Spitzer.

Untuk mendapatkan kemampuan teleskop seperti yang dimaksudkan, teleskop dengan berat 865 kg dan tinggi 4 m lensanya terbuat dari berilium, sebuah material yang amat ringan, yang didinginkan di dalam helium cair sebanyak 360 liter pada temperatur dibawah - 268 derajat C. Mendekati temperatur nol mutlak.

Melalui lensa berdiameter 85 cm dan berat 50 kg itulah para astronom mendeteksi obyek alam semesta yang bertemperatur amat rendah yang tidak teramati melalui cahaya tampak,seperti proses terbentuknya bintang.Dimana sebuah benda yang berada di pusat piringan akresi belum melakukan reaksi fusi nuklir di intinya.

Kemampuan yang menakjubkan inilah yang membawa manusia melihat “kenyataan lain”, kosmos yang sedang membentuk yang diselubungi oleh awan gas dan debu raksasa.

Tertunda

Spitzer merupakan sistem peneropongan bintang sistem peneropongan bintang (Great Observatories) ke-empat yang diluncurkan NASA. Sebelumnya telah diluncurkan Teleskop Antariksa Hubble pada 1990; Gamma Ray Observatory, pada 1991 dan Chandra X-Ray Observatory pada 1999. Keempat teleskop tersebut memiliki fungsi berbeda karenanya bekerja pada rentang panjang gelombang berbeda.

Bila mengikuti jadwal semula harusnya Spitzer diluncurkan pada 1990, setelah direncanakan dengan matang pada 1983. Perubahan penting teleskop Spitzer adalah posisi orbitnya di antariksa.

Bila semula akan diletakkan mengitari Bumi, seperti halnya teleskop Hubble, kemudian diubah di orbit Bumi. Artinya teleskop ini berada di orbit heliosentris. Spitzer mengitari Matahari, sebagaimana halnya Bumi.

Menggunakan cahaya Matahari sebagai sumber energinya, semula teleskop ini berjarak 42 juta km dari Bumi dan bertambah 18 juta km tiap tahunnya. Dengan cara ini memberikan keuntungan yaitu selain bisa menghemat sumber tenaga listriknya, Spitzer tidak terganggu oleh panas yang dipantulkan Bumi.

Selain itu, panel surya yang bertugas menangkap radiasi Matahari juga berfungsi melindungi teleskop “supaya tetap dingin “, saat yang sama melindungi arah pandang teleskop yang dioperasikan selalu menjauhi arah Matahari.

Amat Sensitif

Melalui cermin utama berdiameter hampir 1 m yang ekstra sensitif (benda seukuran remote kontrol TV sejauh 40.000 km mampu dideteksi) dan amat dingin, panas serendah apapun di kedalaman antariksa yang merentang dalam panjang gelombang inframerah dideteksi, dipantulkan dan difokuskan menuju cermin sekunder yang lebih kecil yang berhadapan dengan cermin utama.

Selanjutnya dipantulkan lagi melewati lobang di bagian tengan cermin utama menuju tiga instrumen ilmiah yang ditempatkan dibelakang cermin utama. Ketiga instrumen itu adalah Fotometer Pencitraan Multikanal (MIPS), Spektograf inframerah (IRS) dan Kamera Susunan Inframerah (IRAC) akan menganalisa cahaya inframerah dalam berbagai frekuensi (atau panjang gelombangnya). Tangki helium cair diletakkan dibagian bawah ketiga instrumen tersebut.

Dengan kemampuannya seperti di atas, dalam 3 tahun ini, teleskop Spitzer telah memberikan informasi yang berharga mengenai objek-objek alam semesta,terutama proses lahirnya bintang baru yang berada dalam selubung awan gas dan debu.

Layaknya dokter dengan peralatan medis USG untuk melihat dan memantau perkembangan janin di dalam rahim, Spitzer memainkan peran mengungkap keajaiban-keajaiban alam semesta yang tidak kasat mata. “Dunia gelap” dalam pandangan cahaya tampak yang ternyata begitu hingar bingar dalam pandangan Spitzer.

Siapakah Carl Sagan itu ?


Untuk melengkapi tulisan mengenai ide terraforming sebelumnya, saya sertakan biografi singkat Carl Sagan. Bagi kita yang menyukai astronomi, misi penjelajahan, pencarian makhluk cerdas dan Jodie Foster : D, pasti tidak asing dengan sosok satu ini.

Ini adalah tulisan lamaaa…., yang hampir membusuk di hardisk saya :-).

Di tahun 40-an, seorang anak laki-laki yang lahir dan tumbuh di Broklyn NY, gemar memandang langit, melihat bintang dan mengaguminya. Ia selalu bertanya kepada teman-temannya atau orang dewasa mengenai bintang. Jawaban yang diperoleh selalu sama “ Mereka hanya cahaya di langit, Nak “. Hanya itu. Begitu sederhana. Dan tidak memuaskannya. Untuk menemukan jawaban, ia menuju perpustakaan setempat. Kepada petugas perpustakaan, anak itu minta dicarikan buku tentang bintang. Bukannya memberikan buku yang dimaksud, petugas perpustakaan meminjaminya buku bergambar tokoh seperti Clark Gable, Jean Harlow, dan Alan Ladd. Buku itu ditolak. Anak itu meminta buku yang benar. Setelah membaca buku yang dimaksud, jawabanpun diperoleh. Bintang merupakan matahari tetapi tempatnya sangat jauh. Dan Matahari adalah bintang, namun tempatnya sangat dekat.

Empat puluh tahun kemudian, anak itu mengundang perhatian publik atas paparannya yang begitu menarik di acara televisi Public Broadcasting System . Dalam serial bertajuk Cosmos itu, Carl Edward Sagan menyedot 500 juta pasang mata dari 60 negara untuk terus mengikuti cerita ilmiahnya selama 60 menit . Acara ini tercatat sebagai acara pendidikan terpopuler dalam sejarah pertelevisian. Ia mendapatkan penghargaan Emmy and Peabody Award.

Sagan adalah Profesor Astronomi dan Sains Antariksa David Duncan, serta direktur pada Laboratorium Kajian Keplanetan di Cornell University,Ithaca, NY . Sebagai astronom, pendidik dan penulis, ia merupakan ilmuwan yang paling mempopulerkan disiplin ilmunya kepada khalayak baik melalui koran, majalah maupun televisi. Bukunya yang berjudul Cosmos (1980) menjadi buku terlaris selama 70 pekan dalam daftar harian The New York Times dan merupakan buku sains yang laku keras di Inggris.

Lebih dari 600 karya ilmiah dan artikel populer telah dihasilkan.Juga, 20 buah buku diterbitkan, baik sebagai penulis dan penulis bantu ataupun editor. Bukunya berjudul The Dragons of Eden (1977) berhasil memenangkan Pulitzer Prize di tahun 1978.

Buku lainnya berjudul Pale Blue Dot : A Vision of the Human Future in Space menjadi buku terlaris di tahun 1995. Dalam media berbeda, videokasetnya mendapatkan nominasi Grammy Award dan mingguan Publisher’s Weekly mencatatnya sebagai “two best audiobooks of the year “. Setahun kemudian diterbitkan The Demon-Haunted World : Science as a Candle in the Dark (Random House), dan menjadi bukunya kedelapan sekaligus menjadi best seller dalam catatan The New York Times.
Bersama dengan istrinya, Ann Druyan, Sagan membantu pembuatan film yang didasarkan atas novelnya yaitu Contact dari perusahaan film Warner Brothers. Film fiksi ilmiah, dengan bintang utama Jodie Foster , diluncurkan pada tahun 1997.

Dalam berbagai misi antariksa, ia merupakan konseptor seperti misi Mariner, Viking, Voyager dan Galileo. Dalam lingkup ini, tercatat beberapa penghargaan diperolehnya seperti NASA Medals for Exceptional Scientific Achievement , dua kali penghargaan untuk Distinguished Public Service dan the NASA Apollo Achievement Award.

Dalam bidang ilmiah, penelitiannya difokuskan pada efek rumah kaca di Venus; badai debu dan perubahan iklim di Mars; awan organik di Titan (satelit Saturnus); perubahan lingkungan akibat perang nuklir; sejarah kehidupan di Bumi dan eksobiologi. Di bidang terakhir inilah, Sagan merupakan tokoh yang paling di kenal.

Teleskop radio untuk mencari kehidupan cerdas di luar BumiTeleskop radio untuk mencari kehidupan cerdas di luar Bumi

Bersama dengan Frank Drake, sejawatnya dari Cornell University, Sagan mengembangkan persamaan untuk menghitung kemungkinan jumlah kehidupan yang memiliki peradaban maju di galaksi Bima Sakti ini. Persamaan itu dikenal sebagai Persamaan Drake. Tak bisa dipungkiri, Sagan telah menghabiskan banyak waktu dalam mempelajari pseudo science sama seperti penelitiannya dalam bidang astronomi. Dalam hal ini, ia berhasil memicu munculnya kontroversi dan kritisisme dari publik dan akhirnya menimbulkan skeptisisme dan upaya penelitian ilmiah.

Ide tentang pencarian kehidupan cerdas di luar Bumi sebenanrya bukanlah ide yang baru. Phytagoras di abad ke-5 SM, Demokritus dan Epicurus di abad ke-4 SM, dan filosof Romawi, yaitu Lucretius ( 95-55 SM) telah berpendapat bahwa ada kehidupan lain di luar Bumi. Tujuan akhir dari upaya itu menurut Sagan, “The search for extraterrestrial intelligence is a search for who we are?

*******
Di tahun 1980, bersama Bruce Murray, ia mendirikan The Planetary Society, yaitu lembaga nir-laba yang didedikasikan untuk penelitian Tata Surya dan pencarian kehidupan di luar Bumi. Hingga sekarang tercatat lebih dari 100 ribu anggota dari lebih 50 negara. Di samping itu, juga menjadi editor Jurnal Icarus, yaitu jurnal yang memublikasikan studi keplanetan. Juga, majalah Parade.

DI tengah semua kesibukannya Itu, Sagan tetap mengajar mahasiswanya di bidang astronomi dan sains antariksa serta cara berfikir kritis. Juga, berperan di berbagai lembaga ilmiah di AS, termasuk Jet Propulsion Laboratory, NASA.

Hingga akhir hayatnya, ia memperoleh 22 penghargaan dari berbagai lembaga pendidikan tinggi AS atas sumbangannya dalam bidang sains, sastra, pendidikan dan perlindungan atas lingkungan dan beberapa penghargaan atas konsistensinya di dalam menyoroti perkembangan teknologi dan kemungkinan perang nuklir serta perubahan iklim Bumi sebagai dampaknya.

Ledakan bom nuklir

********
Lahir pada 9 November 1934. Menyelesaikan tingkat sarjana tahun 1955. Setahun kemudian, Sagan menyelesaikan tingkat master dan meraih gelar doktor pada tahun 1960 dari Universitas Chicago dalam bidang astronomi dan astrofisika. Setelah itu, mengajar di Universitas Harvard hingga 1968. Kemudian pindah ke Universitas Cornell, dan menjadi profesor penuh pada 1971.

Hidup bersama istri, sekaligus rekan kerjanya, Ann Druyan, saudara perempuannya , Cari Sagan Greened dan lima anaknya : Dorion, Jeremy, Nicholas, Sasha and Sam, serta seorang cucu, Tonio.
Setelah melanglang cakrawala kosmos, Sagan menghembuskan nafas terakhir di usia 62 tahun pada hari Jumat 20 Desember 1996 di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle, Washington. Meskipun terbaring sakit selama 2 tahun akibat kanker sumsum tulang, aktifitas bimbingan untuk mahasiswa dan penelitian terus melakukan.

Banyak pihak kehilangan atas kepergiannya, sosok yang bisa berperan di berbagai bidang. juga, sebagai guru bagi jutaan manusia, dan pemberi inspirasi bagi generasi muda. Bukan hanya bagaimana mencintai ilmu, tetapi juga bagaimana manusia bisa memahami dirinya dan menjaga kehidupan yang telah ada di Bumi.
Carl Sagan adalah contoh bagaimana seorang ilmuwan bisa berperan dengan sangat baik bukan sebatas sebagai ilmuwan, namun juga sebagai warga Bumi. Bahkan warga Kosmos. Baginya, “pencarian” tidak pernah berakhir…..

James Van Allen, Penemu Perisai Magnetik Bumi

Menjelang tengah malam, 31 Januari 1958, hitungan mundur menuju angka nol dimulai menandai peluncuran roket di pusat peluncuran antariksa Cape Canaveral,Florida, AS.

Disekitar landasan terbang, burung malam bersahutan mengiringi deru suara dan pijaran api mesin pendorong roket.

Malam itu adalah malam yang istimewa, karena untuk pertama kalinya sebuah roket yang diterbangkan ke orbit Bumi membawa piranti ilmiah untuk meneliti keadaan sebenarnya antariksa, kondisi yang sama sekali belum dipahami waktu itu.

Di landasan pacu, para ilmuwan dan teknisi melihat lidah api di belakang roket mengembang dan terus membumbung hingga ketinggian 96 km dari Bumi. Saat itulah Explorer 1, demikian nama satelit yang dibawa yang menjadi misi pertama proyek Explorer, dilepaskan dari roket dalam hitungan beberapa menit. Tak berapa lama,misi yang diemban satelit itu dilaksanakan. Explorer 1, satelit buatan pertama, meneliti lingkungan di sekitar Bumi.

Sementara itu, sosok yang memegang peranan penting dalam misi kali itu begitu gembira dengan keberhasilan peluncuran. Dia-lah James Van Allen, ilmuwan yang menjadi salah satu pemikir bagaimana negeri Paman Sam itu memenangi perlombaan antariksa dengan rival beratnya,Uni Sovyet.

Beberapa bulan sebelumnya, pada 4 Oktober 1957, Uni Sovyet meluncurkan satelit buatan pertama yang berhasil mengelilingi Bumi selama 98 menit yaitu Sputnik I. Keberhasilan ini membuat gempar dunia, terutama Amerika Serikat. Satu bulan kemudian Sputnik II diluncurkan pada 3 November. Dan kali itu membawa makhluk hidup yaitu seekor anjing bernama Laika. Melalui rangkaian peluncuran tersebut, Negeri Beruang Merah itu telah mengobarkan apa yang kemudian dinamakan Perlombaan Antariksa (Space Race).

Setelah itu lebih dari satu dekade, kedua negara super power menjadikan keunggulan teknologi dan capaian penjelajahan antariksa sebagai sebagai senjata pamungkas diplomasi politik tingkat tinggi. Siapa yang unggul di antariksa, maka ia-lah yang menjadi pusat kekuatan dunia yang sebenarnya.

Nah, James Van Allen adalah salah satu pelaku penting di balik berbagai proyek antariksa AS. Lebih jauh dari Space Race di atas, sumbangan ilmiah yang dihasilkan Van Allen terasa lebih abadi. Karena ia termasuk pelopor dalam membangun ilmu pengetahuan antariksa (space science) dimana salah satu cabangnya di kemudian hari dikenal dengan Astrobiologi.

Selain itu, ia juga memiliki keahlian seperti koleganya Wernher von Braun yaitu merancang roket yang mampu terbang ke segenap penjuru Tata Surya.

Dalam misi Explorer I di atas, satelit itu berhasil menemukan sabuk radiasi magnetik di sekitar Bumi, yang kemudian dinamakan dengan Sabuk Van Allen. Inilah sumbangan ilmiah Van Allen, yang paling populer dikenal dunia.

Padahal dalam karier ilmiahnya, ia terlibat dalam perancangan dan peluncuran 24 buah satelit dan misi penjelajahan Tata Surya. Sebuah prestasi dalam hal jumlah keterlibatan misi ilmiah yang sulit ditandingi ilmuwan lainnya.

Ada Apa di Luar Bumi

Van Allen sebenarnya memiliki latar belakang pendidikan fisika nuklir. Seusai menamatkan gelar doktornya, ia bergabung dengan the Carnegie Institution di Washington. Dan ditempatkan di Departemen Magnetisme Bumi. Dimana ia kemudian menaruh minat tinggi pada penelitian radiasi sinar kosmik, yaitu partikel berenergi tinggi yang melintas batas antariksa.

Sinar kosmik ini membahayakan manusia yang melakukan misi ke luar atmosfer Bumi. Van Allen memutuskan untuk meneliti lebih jauh keberadaannya dan interaksinya dengan lingkungan sekitar Bumi.

Penelitian “dunia” di luar atmosfer Bumi membutuhkan teknologi dengan pasokan energi yang lebih besar dari teknologi penerbangan yang telah di kenal kala itu. Masalah pertama yang perlu dipecahkan adalah menciptakan teknologi yang bisa membebaskan diri dari gravitasi Bumi.

Pada 1946 Van Allen mengambil inisiatif untuk mengembangkan roket melalui rangkaian proyek penelitian dalam program the Aerobee. Lebih dari 1.000 kali peluncuran dilakukan dalam program ini untuk mendapatkan roket dengan kemampuan yang dipersyaratkan.

Di tengah upaya menyempurnakan roket, Sputnik I diluncurkan.

Perisai Magnetik


Sebagai tanggapannya, dalam kurun hanya 84 hari, the Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, membuat Explorer I, dalam dua model sekaligus.Terburu-buru,memang. Dan hebatnya, misi yang diemban Explorer I bukan sekedar melepaskan diri dari gravitasi Bumi, tetapi lebih jauh lagi yaitu memahami lingkungan antariksa sekitar Bumi. Di sinilah peran van Allen yang terpenting.

Melalui usulnyalah, Explorer I dilengkapi pencacah Geiger guna menghitung keberadaan sinar kosmik.

Pencacah Geiger itulah yang mencoba menjelaskan misteri antariksa. Pada ketinggian yang terhitung rendah dari permukaan Bumi, alat ini memberikan sinyal secara konsisten keberadaan sinar kosmik. Namun pada ketinggian yang terhitung tinggi atau jauh dari permukaan Bumi, alat itu tidak mendeteksi apa-apa. Seolah berada dalam kehampaan.

Kenyataan yang belum bisa dipahami.Bagaimana bisa di lingkungan dekat Bumi, radiasi kosmik begitu deras. Sedangkan pada jarak yang lebih jauh tidak ada.Seperti meloncati ruang.

Sebagai kelanjutannya dalam misi Explorer III, van Allen memodifikasi teknik menghitung sinar kosmik.Kali ini, instrumen juga mampu merekam lokasi dalam orbit satelit dimana sinar kosmik yang dideteksi tiba-tiba ‘menghilang’.

Sekarang Van Allen mampu mengamati periode penghitungan sinar kosmik menuju ke angka nol –yang ternyata–dikarenakan intensitas radiasi yang demikian tinggi sehingga melampui jumlah cacahan dalam mesin penghitung. Di lokasi ini, dimana mesin penghitung diselubungi seluruhnya oleh radiasi sinar kosmik, menimbulkan kesan bahwa antariksa–seluruhnya–adalah ruang yang mengandung radiasi. Bukan ruang yang hampa.

Menindaklanjuti penemuan Van Allen, Explorer IV dan Pioneer III diluncurkan guna memetakan dua lapis sabuk radiasi yang menyelubungi Bumi–melengkung dari kutub utara medan magnetik ke kutub selatan medan magnetik Bumi– dimana medan magnetik Bumi menjadi perangkap partikel berenergi.

Sabuk terluar terisi hanya elektron,sedangkan sabuk terdalam terisi proton. Keduanya adalah “kawasan merah” merupakan lokasi yang membahayakan bagi manusia dan satelit buatan.

Penemuan ini adalah penemuan penting untuk misi penjelajahan antariksa kemudian.

Misi ke Planet Luar

Pada 10 Oktober 1958 presiden Eisenhower meresmikan berdirinya NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat), yang menjadi lembaga resmi misi penelitian dan penjelajahan antariksa negara paman Sam.

Van Allen memainkan peranan penting di dalam merancang berbagai proyek penelitian antariksa. Ia dipercaya menjadi anggota Dewan Ilmian Antariksa pemerintahan federal yang berfungsi memberikan pertimbangan atas misi penjelajahan planet lain, terutama kelompok planet luar.

Dalam misi Pioneer 10 (diluncurkan 1972) dan Pioneer 11(diluncurkan 1973) yang bertujuan, salah satunya, ke Yupiter, Van Allen merancang penelitian untuk mengetahui medan magnetik planet terbesar di Tata Surya tersebut.

Hasilnya sungguh luar biasa. Planet yang bisa memuat sekira 1.000 buah Bumi itu, memiliki medan magnetik 10.000 kali lebih kuat dari planet kita !.

Pioneer 10 terus melaju meninggalkan Tata Surya. Sinyalnya yang terus melemah terus dipantau oleh the Deep Space Network. Dan habis energi listriknya pada 7 Februari 2003 lalu.

Menindaklanjuti misi Pioneer, Voyager 1 dan 2 diluncurkan pda 1977. Empat planet gas raksasa di kunjungi. Yupiter, Saturnus, Uranus (1986) dan terakhir Neptunus (1989). Inilah misi yang menjadi impian Van Allen.

Misi terakhir yang turut dirancang Van Allen adalah satelit Galileo untuk meneliti lingkungan planet Yupiter. Penemuan penting satelit Galileo dalam kajian astrobiologi adalah penemuan laut di bawah permukaan es yang menyelubungi 3 buah satelit raksasa Yupiter yaitu Europa,Ganymede dan Callisto.

Penemuan lebih lengkap kondisi planet lain telah memberikan berbagai macam penafsiran (atau bahkan spekulasi) mengenai kemungkinan keberadaan bentuk kehidupan di luar Bumi.

Van Allen-lah yang telah menjadi pelopor selama setengah abad dalam bidang sains antariksa dan astrobiologi.




Rabu, 24 September 2008

Johann Gutenberg (Kl.1394-1468)

Johann Gutenberg adalah penemu alat pencetak yang menggunakan pencetak dengan huruf-huruf yang terpisah-pisah dan dapat diganti-gantikan. Ia lahir kemungkinan antara 1394 dan 1398, di Mainz, di pertemuan antara sungai rhine dan main, di Jerman. Keluarganya tergolong ningrat dan ayahnya memiliki saham percetakan uang yang dimiliki oleh Uskup Besar Mainz.

Tak ada yang diketahui tentang masa muda J.Gutenberg. Agaknya ia belajar pada pandai emas yang terdapat banyak sekali di kotanya. Ditahun 1428 ia terpaksa meninggalkan kota setelah terjadi pertikaian antara persekutuan tukang-tukang lawan kaum ningrat. Ia pindah ke Strasbourg, di sebelah hilir Rhine. Di sini tunjangan hidupnya masih dikirim dari Mainz dan mungkin juga ia bekerja sebagai tukang emas. Dua tahun kemudian ia kembali ke Mainz dan pada tahun 1436 dituduh menyalahi janji-janjinya untuk mengawini seseorang. Ia kalah dalam perkara ini, walaupun tetap saja ia tak kawin. Kekasarannya di pengadilan menerangkan banyaknya tuntutan-tuntutan hokum yang diajukanpadanya sepanjang hidupnya.

Sebelum penemuan alat cetak Gutenberg, pencetakan dilakukan dengan seluruh halaman yang dicetak dibuatkan satu klise yang dibuat dengan mengukir satu blok kayu atau lempengan tembaga. Cara ini sangat lambat dan mahal, tidak jelas bagaimana Gutenberg melakukan percobaan pertamanya dengan prinsip percetakan modern. Betapa pun timbulnya cara baru itu sungguh sangat memajukan ilmu percetakan. Karena diperlukan, maka ukuran huruf mulai disamakan. Di Strasbourg, Gutenberg berpartner dengan Andreas Dtritzehn dan Andreas Heilman dalam usahanya. Mula-mula ia mengajari mereka cara membuat cermin, kemudian diajarkanya suatu proses rahasia.Dritzehn meninggal di tahun 1438 dan Gutenberg terlibat dalam pertikaian di pengadilan melawan saudara-saudara Dritzehn yang inggin menggantikan kedudukannya sebagai partner usaha. Gutenberg memenangkan perkara ini walaupun proses ini adalah cara untuk mencetak huruf dengan alat cetakan yang mampu mencetak huruf dengan berbagai ukuran.

Ditahun 1444 Gutenberg meninggalkan Strasbuirg sebab ia tak bisa memperoleh uang lagi dari percobaannya. Di tahun1448 ia mendirikan usaha dengan seseorang ahli hokum Mainz, Johann Fust. Tahun-tahun berikutnya ia menyermpurnakan teknik percetakanya dengan banuan seorang ahli menulis. Peter Schoeffer. Dan ia mulai mencetak buku-buku pertamanya.

Johann Gutenberg sudah bersepakat dengan fust hanya akan mencetak sebuah injil. Tetapi ternyata ia juga mencetak buku-buku popular waktu itu untuk mengambil keuntungan di antaranya buku iseng dan buku pelajaran membaca / Fust marah karena pelanggaran janji itu menuntu Gutenberg dibulan nopember 1455. Fustmenang serta berhak menyita semua peralatan cetak.

Meskipun berpisah tetapi buku penting dan mungkin cetakan terbaik mungkin. Injil 114 (karena tiap halaman 42 baris) buatan Johann Gutenberg memakan waktu tiga tahun untuk memepersiapkannya dan selesai dicetak mungkin di akhir tahun 1455.

Setelah berpisah dari Fust, Gutenberg terus bekerja di bidang percetakan di Mainz, ia mencetak buku-buku kecil yang popular di tahun 1458 – 59, ia mencetak cetakan kedua dari injilnya,kini dengan 36 baris tiap halaman di Bamberg, dengan menggunkan huruf yang sedikit lebih besar ia kemudian kembali bekerja ke Mainz Ia kemudian kembali bekerja trus disana sampai ia mengundurkan diri bulan januari 1465. Ia meninggal ditahun 1467 atau 1468.

Di antara hasil karyanya Johann Gutenberg disamping penemuan proses modern percetakan itu mutu yang indahdari semua karyawan sungguh mengesahka.

Bookmarks

Blogs and More - Plugboard My Zimbio

Add to Google Reader or Homepage

Add to Pageflakes

Add to Google Reader or Homepage

Subscribe in Bloglines

Add to Plusmo

Add to Technorati Favorites blogarama - the blog directory Display Pagerank DigNow.org Computer Blogs - BlogCatalog Blog Directory free counters Buy Reviews